Dongeng dari Sebuah Negara

Dongeng? apasih dongeng? dongeng/do·ngeng/ /dongéng/ n 1 cerita yang tidak benar-benar terjadi (terutama tentang kejadian zaman dulu yang aneh-aneh): anak-anak gemar mendengarkan -- Seribu Satu Malam; 2 ki perkataan (berita dan sebagainya) yang bukan-bukan atau tidak benar: uraian yang panjang itu dianggapnya hanya -- belaka;


Kenapa sih sebuah negara gue sebut dongeng? Negara itu kan buatan manusia. Kita sebagai rakyat punya otoritas apa terhadap mereka? kita memberi kepercayaan kepada mereka (nama, tgl lahir, alamat, dll). Akan tetapi, apakah mereka memberikan kepercayaan yang sama kepada kita? siapa sih yang berharap untuk dilahirin di negara ini? udah negaranya masih berkembang (which is kejahatan masih lumayan banyak). kita lahir nih, dapet kewarganegaraan Konoha, tapi siapa sih yang ngarepin hal itu? kita kan cuma ngikutin apa yang orang tua kita ikutin. ortu lu jawa ya pasti anaknya ikut budaya jawa, ortu sunda pasti budayanya sunda, ortu tionghoa ikut budaya tionghoa, kecuali kalo kita punya kesadaran diri untuk gak perlu ngikutin hal tsb. secara biologis kan gak ada hubungannya kita harus patuh terhadap suatu negara. kita, manusia kan lahir dari sperma yang bertemu dengan sel telur. gak ada hubungannya tuh sama negara, pemerintahan. kenapa kita harus sepeduli itu terhadap negara sedangkan mereka belum tentu peduli terhadap kita? Kenapa pekerjaan seperti tentara sama polisi sangat diidam-idamkan oleh banyak orang? padahal kan orang yang ada disitu cuma alat-nya negara. emangnya mereka bisa nentuin mana yang benar mana yang salah? atas mereka bilang A ya harus A. kalo gak A ya siap siap aja. pekerjaan yang kaya gitu tuh gak ada ruang terbuka untuk membuka pikiran setiap manusia. tapi herannya banyak yang demen ama pekerjaan sejenis itu. Gue kasih contoh nih, waktu orde lama sama orde baru kita boleh nentuin hidup kita mau kemana gak? di orde lama kita dituntut untuk memerangi Malaysia ketika Ganyang Malaysia diserukan oleh presiden pertama kita. terus waktu orde baru pemerintah sering menindak masyarakat dengan cara yang represif. banyak kasus pembantaian, penculikan, dll yang melanggar HAM buatan barat. banyak loh kasus-kasus yang kaya gitu tapi gak ditulis dibuku sejarah. bagi pemerintah ya itu agar negara tidak kacau, pemerintah tidak kehilangan kepercayaan dari masyarakat. tapi menurut gue itu gak bagus karena tidak orisinil. Manusia ya harus diperlakukan sama seperti manusia lain. bukan karena HAM bukan karena kita warga Konoha, tetapi karena kita sama-sama manusia. Ngapain juga kita fanatik nasionalisme? yang ada Otak kita jadi makin cetek, cuma diperalat. hal yang paling bikin gue concern tuh tentang Negara yang menyikapi suatu masalah. contohnya kasus pembunuhan munir. gue pernah baca berita tentang buku ken conboy (Diskusi Buku BIN: Tak Ada Munir dan Hendropriyono - Nasional Tempo.co), isinya review buku tsb. ada moment dimana pengamat intellijen nanyain soal kasus munir. kek kemana sih kasus munir kok gak diungkap di buku ini? dan jawaban otoritas BIN apa coba? 

kurang lebih gini "kasus munir tidak boleh diungkap dalam jangka waktu 25 tahun kedepan. apabila sudah 25 tahun maku bisa dibuka sedetail-detailnya". disitu kan udah jelas kalo negara gak seterbuka kita terhadap mereka. jadi ngapain sih fanatik bela negara? orang negara kita aja belum tentu peduli sama kita. 

No comments:

Post a Comment

Pages